HUKUM NEWTON 3
Sebuah buku diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut
akan bekerja gaya-gaya seperti pada gambar di bawah ini. Ada empat gaya yang
bekerja pada sistem tersebut yaitu:
□ w = berat buku.
□ N = gaya tekan normal meja terhadap buku.
□ N’= gaya tekan normal buku pada meja.
□ Fg =
gaya gravitasi bumi pada buku.
Tentukan pasangan gaya yang termasuk aksi reaksi!
Penyelesaian:
Pasangan gaya aksi-reaksi memenuhi sifat: sama besar, berlawanan
arah dan bekerja pada dua benda. Dari sifat di atas dapat ditentukan dua
pasangan aksi-reaksi yaitu:
□ w dengan Fg
□ N dengan N’
w dan N bukan aksi-reaksi karena bekerja pada satu benda
(buku) tetapi hubungan N = w merupakan hukum I Newton yaitu ΣF = 0.
2. Seekor ikan yang bergerak dengan siripnya juga terjadi gaya
aksi reaksi. Tentukan pasangan aksi-reaksi yang ada.
Penyelesaian:
Gaya aksi: gaya dorong yang diberikan sirip ikan kepada air.
Gaya reaksi: gaya dorong yang diberikan air kepada sirip ikan sehingga ikan dapat bergerak.
3. Dua balok (m1 dan m2) yang
bersentuhan mula-mula diam di atas lantai licin seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah ini. Jika m1 =
70 kg, m2 =
30 kg dan pada balok pertama dikerjakan gaya sebesar 200 N, maka tentukanlah
percepatan masing-masing balok dan gaya kontak antar balok tersebut.
Jawab
Diketahui:
m1 = 70 kg
m2 = 30 kg
F = 200 N
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Keadaan benda 1 dan 2 saling bersentuhan sehingga akan timbul gaya
kontak atau gaya aksi reaksi berdasarkan Hukum III Newton. Supaya lebih jelas,
perhatikan gambar berikut ini.
F12 adalah gaya aksi yang diberikan balok 1 kepada balok 2
(bekerja pada balok 2). Sedangkan F21 adalah gaya reaksi yang diberikan balok 2 kepada balok 1
(bekerja pada balok 1). Kedua gaya ini memiliki besar yang sama.
Untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak
kita tinjau persamaan gerak masing-masing balok menggunakan Hukum II Newton
sebagai berikut.
∎ Tinjau Balok 1
Karena lantai licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja,
sehingga resultan gaya pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣFX = ma
F – F21 = m1a ...............
Pers. (1)
∎ Tinjau Balok 2
ΣFX = ma
F12 = m2a ............... Pers. (2)
Karena F12 = F21, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan
(1) sebagai berikut.
F – m2a = m1a
F = m1a + m2a
F = (m1 + m2)a
a = F/(m1 + m2) ............... Pers. (3)
Dengan memasukkan nilai yang diketahui dalam soal ke dalam
persamaan (3), maka kita peroleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = 200/(70 + 30)
a = 200/100
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2. Untuk menentukan gaya kontak antara
balok 1 dan 2, kita subtitusikan nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam
persamaan (2) sebagai berikut.
F12 = m2a
F12 = (30)(2)
F12 = 60 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antarbalok adalah 60 N.
4. Balok A dan balok B terletak di atas permukaan bidang miring
licin dengan sudut kemiringan 37°. Massa
balok A 40 kg dan massa balok B 20 kg. Kemudian balok A didorong dengan gaya F
sebesar 480 N seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Tentukan
besar percepatan gerak kedua balok dan juga gaya kontak antara balok A dan
balok B.
Jawab
Diketahui:
mA = 40 kg
mB = 20 kg
F = 480 N
θ = 37°
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Perhatikan gambar di bawah ini.
FAB adalah gaya aksi yang diberikan balok A kepada balok B,
sedangkan FBA adalah gaya reaksi yang diberikan balok B kepada balok A.
Kedua gaya tersebut merupakan gaya kontak yang besarnya sama.
Lalu untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya
kontak, kita tinjau persamaan gerak masing-masing balok menggunakan Hukum II
Newton sebagai berikut.
∎ Tinjau Balok A
Karena bidang miring licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja,
sehingga resultan gaya pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣFX = ma
F – wA sin θ – FBA = mAa
F – mAg sin θ – FBA = mAa ...............
Pers. (1)
∎ Tinjau Balok B
ΣFX = ma
FAB – wA sin θ = mBa
FAB – mBg sin θ = mBa
FAB = mBa + mBg sin θ ............... Pers. (2)
Karena FAB = FBA, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan
(1) sebagai berikut.
F – mAg sin θ – (mBa + mBg sin θ) = mAa
F – mAg sin θ – mBa – mBg sin θ = mAa
F – mAg sin θ – mBg sin θ = mAa + mBa
F – g sin θ(mA + mB) = (mA + mB)a
a = [F – g sin θ(mA + mB)]/(mA + mB)
a = [F/(mA + mB)] – g sin
θ ............... Pers. (3)
Dengan mensubtitusikan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke
dalam persamaan (3), maka kita peroleh besar percepatan kedua balok sebagai
berikut.
a = [480/(40 + 20)] – (10) sin 37°
a = (480/60) – (10)(0,6)
a = 8 – 6
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2. Untuk menentukan gaya kontak antara
balok A dan B, kita subtitusikan nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam
persamaan (2) sebagai berikut.
FAB = mBa + mBg sin θ
FAB = (20)(2) + (20)(10)(sin sin 37°)
FAB = 40 + (200)(0,6)
FAB = 40 + 120
FAB = 160 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antara balok A dan balok B
adalah 160 N.